Pekanbaru, metronews1.com — Pada hari ini, Senin (4/8/2025), DLM., istri dari anggota DPRD Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), EC, mendatangi Kantor Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Riau. Kedatangannya bertujuan untuk menyampaikan surat resmi yang berisi pengaduan terkait persoalan rumah tangga yang tengah ia alami.
Kunjungan DLM ke kantor DPW PKB Riau di Jalan Parit Indah, Kota Pekanbaru, sempat mencuri perhatian sejumlah kader dan staf partai. Dalam surat pengaduannya, (DLM) menyampaikan sejumlah keluhan mengenai kondisi rumah tangganya dengan (EC), yang merupakan legislator dari fraksi PKB di DPRD Rokan Hulu.
“Saya datang ke DPW PKB Riau ini sebagai bentuk upaya terakhir sebelum melangkah ke ranah hukum. Kalau saya turuti emosi dan hati nurani saya, laporan ke Polda Riau sudah saya buat dari sebelum saya melapor ke BK DPRD Rohul. Tapi saya masih diberi kesabaran oleh Allah, dan masih berharap bisa menyelesaikannya lewat jalur partai sebagai jembatan,” ujar DLM dengan nada kesal kepada awak media Senin (4/08/25) di depan Kantor PKB.
DLM menegaskan bahwa ia memberikan waktu kepada DPW PKB Riau untuk merespons aduannya. Jika tidak ada tanggapan konkret, ia berjanji akan segera melaporkan persoalan ini secara resmi ke pihak kepolisian.
“Kalau memang tidak ada juga tanggapan, percaya lah, langkah selanjutnya saya akan ke Polda Riau buat laporan resmi,” tegasnya.
Surat pengaduan tersebut diterima langsung oleh E, salah seorang staf di Sekretariat DPW PKB Riau. Ketika pertemuan, E bahwa pihaknya telah menerima surat tersebut dan akan segera meneruskannya kepada jajaran pimpinan partai.
“Surat telah kami terima dan akan segera kami sampaikan kepada pimpinan. Karena kami di sekretariat tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan atas persoalan ini. Mudah-mudahan dalam beberapa hari ke depan sudah ada jawaban dari pimpinan,” ujar E di hadapan DLM dan awak media.
Meski isi lengkap surat tersebut belum diungkapkan secara publik, namun sumber internal menyebutkan bahwa (DLM) meminta agar partai turut memediasi atau menengahi persoalan yang ia hadapi, mengingat status suaminya sebagai kader dan anggota legislatif dari partai yang sama.
Hingga berita ini diturunkan, (EC) belum memberikan tanggapan resmi maupun klarifikasi terkait langkah hukum dan pengaduan yang disampaikan oleh istrinya.
Kasus ini menjadi perhatian publik karena menyentuh batas antara persoalan domestik dan potensi keterlibatan institusi politik dalam menyikapi masalah internal kadernya. Masyarakat kini menantikan sikap resmi dari DPW PKB Riau, serta klarifikasi langsung dari (EC) selaku pihak yang dilaporkan.**
