PEKANBARU, detakriau.com – Pemerintah Kecamatan Payung Sekaki menggelar Rapat Koordinasi Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) pada Rabu, 23 April 2025. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Camat Payung Sekaki dan dihadiri oleh berbagai pihak lintas sektor yang memiliki peran penting dalam penanggulangan bencana Karhutla.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Pelaksana BPBD Kota Pekanbaru, Zarman Chandra, Kabid Pencegahan Damkar Kota Pekanbaru, Said Nurhidayat, Camat Payung Sekaki Yurika Herian Dani, Kapolsek Payung Sekaki IPTU Risman Nurhendri, serta unsur TNI yang diwakili Danpos Ramil Payung Sekaki, PELDA Syafril. Selain itu, turut hadir pula para lurah se-Kecamatan Payung Sekaki, Bhabinkamtibmas, Babinsa, perwakilan Puskesmas, relawan kelurahan tangguh, serta komunitas masyarakat peduli api.
Camat Payung Sekaki, Yurika Herian Dani, dalam sambutannya menyampaikan bahwa menjelang musim kemarau, potensi terjadinya Karhutla di kawasan Payung Sekaki perlu mendapat perhatian serius. Ia menggarisbawahi pentingnya sinergi dan kolaborasi antara unsur pemerintahan, aparat keamanan, serta masyarakat.
“Kita semua memiliki peran. Tidak hanya petugas di lapangan, tapi juga masyarakat. Kesadaran bersama menjadi kunci utama dalam mencegah terjadinya Karhutla,” ujarnya.
Kapolsek Payung Sekaki, IPTU Risman Nurhendri, menambahkan bahwa sebagian besar kasus kebakaran lahan disebabkan oleh ulah manusia, terutama dalam membuka lahan dengan cara dibakar. Ia menyatakan pihak kepolisian telah dan akan terus melakukan edukasi secara masif, melalui bhabinkamtibmas di kelurahan serta pemasangan spanduk himbauan di titik-titik rawan.
Sementara itu, Danpos Ramil Payung Sekaki, PELDA Syafril, menyampaikan pentingnya keterpaduan komando dan koordinasi. Ia mengusulkan agar posko yang telah tersedia di Jalan Riau dijadikan sebagai Posko Induk Penanggulangan Karhutla di wilayah Payung Sekaki.
Kabid Pencegahan Damkar Kota Pekanbaru, Said Nurhidayat, mengungkapkan bahwa masih banyak lahan kosong di kawasan Payung Sekaki yang menjadi potensi rawan terbakar. Ia menekankan perlunya peningkatan sosialisasi kepada warga agar tidak melakukan pembakaran lahan secara sembarangan.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Pekanbaru, Zarman Chandra, yang hadir langsung setelah mengikuti apel kesiapsiagaan Karhutla di Kantor Walikota, menegaskan bahwa pencegahan Karhutla kini menjadi prioritas, seiring dengan penanganan banjir dan persoalan pengelolaan sampah yang juga menjadi isu krusial di Kota Pekanbaru.
“Kita harus bekerja sama, karena Karhutla tidak bisa ditangani oleh satu instansi saja. Harus ada koordinasi, komitmen, dan aksi nyata di lapangan,” ujar Zarman.
Dalam rapat tersebut juga dilakukan penyerahan spanduk himbauan bertuliskan "STOP KARHUTLA" kepada sejumlah perwakilan kelurahan, sebagai bentuk kampanye pencegahan secara visual kepada masyarakat luas.
Adapun kesimpulan dan hasil dari rapat koordinasi ini antara lain:
1. Pembentukan Tim Terpadu Penanggulangan Karhutla Kecamatan Payung Sekaki.
2. Penetapan posko terpadu di Jalan Riau sebagai pusat koordinasi Karhutla.
3. Pelaksanaan apel kesiapan siaga Karhutla bersama lintas sektor.
4. Pelibatan relawan Kelurahan Tangguh dan komunitas Masyarakat Peduli Api.
5. Pemasangan spanduk dan papan peringatan di lokasi-lokasi rawan.
6. Komitmen bersama dalam sosialisasi dan edukasi kepada warga di tiap kelurahan.
Dengan pelibatan unsur pemerintahan, TNI, Polri, relawan, hingga masyarakat, Kecamatan Payung Sekaki berupaya menunjukkan komitmennya dalam mencegah dan menangani Karhutla secara serius dan berkelanjutan.
“Semoga ini menjadi langkah awal yang baik. Kita ingin wilayah kita aman dari bencana, dan ini tanggung jawab kita bersama,” tutup Camat Yurika.(*)