PEKANBARU, metronews1 - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit penetapan periode 20-26 Juli 2022, mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur kelapa sawit dengan jumlah kenaikan terbesar terjadi pada kelompok umur 10-20 tahun sebesar Rp141,54/Kg atau mencapai 9,38% dari harga minggu lalu.
"Alhamdulillah, harga pembelian TBs kelapa sawit petani untuk periode satu minggu kedepan naik menjadi Rp 1.650,92/Kg," kata Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Disbun Provinsi Riau, Defris Hatmaja di Pekanbaru, Selasa (19/7/2022).
Ia menjelaskan bahwa naiknya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikkan harga jual CPO dan Kernel dari perusahaan yang menjadi sumber data.
Untuk harga jual CPO, PTPN V menjual CPO dengan harga Rp 7.630,20/Kg dan mengalami kenaikan harga sebesar Rp 749,53/Kg dari harga minggu lalu, Sinar Mas Group menjual CPO dengan harga Rp. 7.471,85 dan mengalami kenaikan harga sebesar Rp 522,04/Kg dari harga minggu lalu.
Kemudian, PT. Astra Agro Lestari Group menjual CPO dengan harga Rp 7.470,00/Kg dan mengalami kenaikan harga sebesar Rp 871,00/Kg. Asian Agri Group menjual CPO dengan harga Rp 6.842,55/Kg dan mengalami kenaikan harga sebesar Rp 368,92/Kg dari harga minggu lalu. PT. Citra Riau Sarana menjual CPO dengan harga Rp 7.560,00/Kg dan mengalami kenaikan harga sebesar Rp 553,50/Kg.
Sedangkan PT. Musim Mas menjual CPO dengan harga Rp 7.685,00/Kg. Sedangkan untuk harga jual Kernel, PTPN V, Sinar mas Group, CRS dan Musim Mas tidak melakukan penjualan pada minggu ini. PT. Astra Agro Lestari menjual kernel dengan harga Rp 4.504,50/Kg dan PT. Asian Agri menjual dengan harga Rp 4.152/Kg.
"Untuk harga CPO Rp 7.623,07 per kg dan harga Kernel Rp 4.361,82 per kg," jelasnya.
Berikut Daftar Harga TBS Kelapa Sawit di Riau periode 20 - 26 Juli 2022, yakni:
Umur 3th (Rp 1.219,04); Umur 4th (Rp 1.319,94); Umur 5th (Rp 1.442,03); Umur 6th (Rp 1.476,58); Umur 7th (Rp 1.534,10); Umur 8th (Rp 1.576,37); Umur 9th (Rp 1.613,27); Umur 10th-20th (Rp 1.650,92); Umur 21th (Rp 1.581,08); Umur 22th (Rp 1.573,17); Umur 23th (Rp 1.566,58); Umur 24th (Rp 1.500,69); Umur 25th (Rp 1.464,45);
Disbun Riau Ungkap
Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Disbun Provinsi Riau, Defris Hatmaja mengatakan, penyebab bergejolanya harga TBS sawit lantaran kekhawatiran produksi CPO Malaysia berkurang setelah Indonesia membekukan rencana mengirim tenaga kerjanya ke Malaysia.
"Malaysia sedang mengalami krisis tenaga kerja asing dan membutuhkan sebanyak 120.000 pekerja untuk memproduksi CPO. Di mana sebanyak 80% pekerja CPO di Malaysia merupakan pekerja asing yang mayoritas berasal dari Indonesia," kata Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Disbun Provinsi Riau, Defris Hatmaja di Pekanbaru, Selasa (19/7/2022).
Selain itu, kenaikan pada harga CPO minggu ini, tak terlepas dari kebijakan pemerintah Indonesia karena Indonesia merupakan produsen terbesar CPO dunia. Maka kebijakan pemerintah sekecil apapun, tentunya akan berdampak pada pergerakan harga CPO dunia.
Defris mengatakan, Pemerintah Indonesia telah menetapkan tarif retribusi baru dan insentif sebagai upaya untuk meningkatkan ekspor karena tangki penyimpanan penuh.
"Insentif sementara berupa pajak ekspor 0% ini dimaksudkan agar ekspor bisa mengalir sehingga tangki bisa cepat dikosongkan dan Tandan Buah Segar (TBS) petani bisa terserap," jelasnya.
Indonesia juga akan meningkatkan kandungan bahan bakar berbasis minyak sawit dalam biodieselnya menjadi 35% dari 30% yang dikenal sebagai B35 yang akan dimulai pada 20 Juli agar sebagian dari kelebihan minyak dapat terserap.
"Outputnya dari kebijakan ini kita berharap akan berdampak terhadap kenaikan harga TBS petani," jelasnya. (rid/tim)