![]() |
Hendri Pangaribuan SH |
KANDIS-Pilkada Siak yang sejatinya adalah demokrasi yang sehat dan juga terbuka, nampaknya masih perlu dipertanyakan. Bagaimana tidak, semakin dekat dengan hari pencoblosan, serangan yang bersifat fitnahan dan hujatan dari salah satu pasangan calon (Paslon) ini sangat disayangkan. Hal ini tentunya mencederai makna demokrasi yang diharapkan.
Apalagi adanya dugaan beredarnya video dari Juru kampanye salah satu Paslon yang dengan sengaja mengatakan bahwa tidak adanya bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi Riau untuk Kabupaten Siak.
Namun sayangnya, fakta berkata lain. Pemerintah Provinsi Riau dalam tahun ini sudah membantu untuk Kabupaten Siak yang tertuang dalam RKPD Provinsi Riau yang dialokasikan untuk kabupaten/kita termasuk Kabupaten Siak. Berikut data rinciannya:
Belanja Tidak Langsung: Rp. 235.610.318.733,97
Belanja Hibah Rp. 93.948.678.617,20
1) Belanja Hibah Dana Bos Reguler: Rp. 88.810.276.252,42
2) Belanja Hibah Dana Bos Afirmasi : Rp. 2.701.895.970,71
3) Belanja Hibah Dana Bos Kinerja : Rp. 2.436.506.394.,07
Belanja Bagi Hasil Pajak Daerah : Rp. 118
967.409.516,77
BELANJA BANTUAN KEUANGAN
KEPADA KABUPATEN/ KOTA Rp. 22.694.230.600,00
Gaji Guru Bantu Totalnya Rp. 10.008.000.000,00
Bantuan Keuangan Kepada Desa Totalnya: 10.370.000.000,00
Bantuan Keuangan Kepada
Kecamatan totalnya Rp. 1.400.000.000,00
Bantuan Keuangan Khusus Dampak
Sosial COVID-19 ( Jaring Pengaman
Sosial) Totalnya 16.230.600,00
Bantuan Keuangan Khusus
Kelurahan Dampak Sosial COVID-19
(Kesehatan)
Dengan adanya video yang seolah memungkiri adanya bantuan dari provinsi Riau, hal ini sangat disayangkan sekali. Seolah hal ini menjadi gorengan politik yang sengaja dikipaskan, untuk meraih simpati dan perhatian. Cara ini menurut anggota DPRD Kabupaten Siak Hendri Pangaribuan SH yang juga merangkap sebagai Juru kampanye sangat disayangkan, dan hal ini seharusnya tak perlu dilakukan dalam kontestasi Pilkada Siak yang seharusnya berjalan dengan bersih dan baik.
"Dalam kontestasi Pilkada Siak ini, ada 3 Paslon yang maju. Namun pun demikian, saya berharap, jangan lah kita saling menuding dan menjelekkan seseorang atau Paslon lain hanya demi meraih simpati masyarakat. Dan hal semacam ini, jangan lah dilakukan, karena ini dapat mencederai makna demokrasi itu sendiri. Selain kepada Paslon, saya juga berharap kepada tim pemenangan, agar tak terlalu frontal dalam memberikan dukungan kepada calon yang mereka yakini. Sebab yang maju ini adalah putra-putra terbaik Kabupaten Siak yang memiliki landasan yang sama untuk memajukan Kabupaten Siak ini. Faktanya, Pemerintah Provinsi Riau membantu Kabupaten Siak dalam RKPD Provinsi Riau yang dialokasikan untuk kabupaten Siak yang juga ada dari OPD lainnya, lalu kok bisa seperti malah yang timbul. Padahal setiap OPD Pemprov Riau juga tetap memberi alokasi anggaran pada Kabupaten Kota SE Riau termasuk didalamnya Kabupaten Siak,"terangnya.
Terkait isi video yang beredar, Hendri Pangaribuan SH menanggapi untuk hal yang seperti itu tidak terulang lagi, dan meminta kepada pihak Bawaslu Siak jangan tutup mata akan hal itu.
"Kita juga meminta kepada pihak Bawaslu Siak untuk jeli melihat hal-hal yang adanya dugaan pelanggaran ini. Dan saya juga meminta pihak Bawaslu Siak jangan hanya diam. Marilah kepada semuanya, mari kita jadikan ajang Pilkada ini Ajang yang bermartabat, bukan ajang saling hujat, jadikan kompetisi yang sehat. Dan terkait hal adanya kalimat penyebaran fitnah, kebohongan dan ujaran kebencian itu, bisa kita sampaikan kepada pihak berwajib. Untuk itu Mari Kita bicara tentang keunggulan dan program masing-masing calon. Stop fitnah dan lainnya,"pungkasnya.
Diharapkan kompetisi dalam ajang Pilkada Siak tahun ini, dapat mewujudkan Pilkada yang sehat, bukan saling hujat. (TIM)