JAKARTA, 26 Agustus 2025 – Dengan penuh perhatian saya mengikuti perkembangan terbaru terkait pertemuan antara Bupati Siak, Dr. Afni Zulkifli, dan perwakilan PT Sinar Sumber Lestari (PT SSL) yang berlangsung singkat, tegang, dan diduga gagal mencapai kesepakatan damai. Laporan media menyebut adanya sikap arogan dari pihak perusahaan yang jelas tidak mencerminkan etika dalam budaya Melayu yang selalu menjunjung adab dan kehormatan.
Sebagai tokoh masyarakat asal Siak sekaligus profesional yang telah lama berkiprah di dunia industri, serta peduli terhadap nilai kemasyarakatan dan kelestarian lingkungan, saya sangat menyayangkan pertemuan yang semestinya membawa harapan perdamaian justru ternoda oleh sikap tidak terhormat.
Saya mendukung penuh sikap Bupati Siak dalam menjaga martabat Negeri Bertuah. Sebagai masyarakat Melayu, kami percaya bahwa Siak adalah Negeri Bertuan—martabat, kearifan, dan keadilan sosial harus selalu menjadi pemegang kendali.
*Menjunjung Nilai Adab dan Kehormatan*
Nilai adab dan kehormatan adalah fondasi sosial masyarakat Melayu. Setiap pertemuan, khususnya dengan pimpinan daerah, harus dihormati dengan sikap saling menghargai—bukan menunjukkan dominasi atau merendahkan. Pernyataan Bupati yang merasa “terhina” dan disudutkan bukan sekadar emosi pribadi, melainkan refleksi atas harga diri masyarakat Siak.
*Mengapresiasi Tawaran Damai Bupati*
Saya menilai langkah Bupati Siak yang menawarkan solusi Restorative Justice adalah pendekatan yang visioner dan inklusif. Ini adalah jalan untuk meredam konflik, membuka ruang dialog yang sehat, dan mencari titik temu yang adil bagi semua pihak, khususnya masyarakat yang selama ini dirugikan.
*Menuntut Profesionalisme Perusahaan*
Masyarakat Siak menuntut profesionalisme dan komitmen perusahaan. Perusahaan yang hadir di tanah Melayu hendaknya menunjukkan etika bisnis, mendukung pembangunan berkelanjutan, serta menghormati masyarakat lokal. Sikap arogan, penolakan dialog terbuka, atau alasan “trauma karyawan” tidak akan pernah menyelesaikan persoalan—justru memperkeruh suasana dan menambah luka sosial.
*Seruan Untuk Bersinergi*
Sebagai mediator moral, saya menghimbau:
PT SSL untuk segera membuka kembali ruang dialog yang bermartabat dan menghormati nilai lokal.
Pemkab Siak di bawah kepemimpinan Bupati Dr. Afni Zulkifli untuk terus menjaga stabilitas investasi, melindungi hak-hak masyarakat, serta melanjutkan upaya mediasi yang berkeadilan.
Masyarakat Siak untuk tetap kondusif, menjaga adab, dan mendukung penyelesaian damai.
*Menegakkan Hukum dengan Bijak*
Saya mendukung penegakan hukum yang adil dan transparan. Konflik yang sudah menimbulkan kasus hukum, termasuk penyerangan fisik, harus ditangani sesuai aturan.
Namun, upaya evaluasi izin maupun adendum kebijakan juga harus dilakukan melalui mekanisme regulasi yang tepat, agar penyelesaian tidak menimbulkan ketidakadilan baru.
*Penutup*
Sebagai tokoh masyarakat asal Siak dan profesional yang berakar dari negeri ini, saya menegaskan: Bupati Siak tidak boleh dibiarkan sendirian menghadapi arogansi perusahaan. Masyarakat Siak harus mendapat perlakuan adil, penghormatan terhadap martabat, dan keberpihakan nyata.
Siak adalah Negeri Bertuah, Negeri Bermarwah. Mari bersama menjaga kehormatan, memperjuangkan keadilan, dan memastikan setiap investasi yang hadir benar-benar membawa manfaat bagi rakyat serta daerah.(Ir. Azizon Nurza, SPi, MM, MIPR, CPMTokoh Masyarakat Asal Siak & Profesional Indonesia)