masukkan script iklan disini
Infotorial Siak
Beberapa waktu lalu Bupati Siak Alfedri menjadi pembicara pada forum dialog yang bertajuk New York Climate Week merupakan bagian dari rangkaian peringatan perubahan iklim
Alfedri Pada pertemuan itu memaparkan peran Pemkab Siak ikut serta dalam mengatasi perubahan iklim Bumi, dengan menciptakan gerakan Siak Hijau. Komitmen pemerintah daerah dalam Siak Hijau diturunkan ke dalam peraturan bupati, yaitu untuk melindungi gambut dari kebakaran hutan dan lahan, pendayagunaan petani.
Dalam konteks regulasi memperkuat sistem monitoring dan evaluasi sebagai bentuk harmonisasi terhadap program Provinsi yaitu Riau Hijau."Yang melatarbelakangi terbentuknya Gerakan Siak Hijau adalah respon terhadap kondisi lingkungan, masa itu terjadi kebakaran hutan yang hebat pada tahun 2015 lalu. Sehingga respon kita dalam mengatasinya kita mendeklarasikan gerakan Siak Hijau," kata Alfedri.
Siak lanjutnya dari total luas wilayahnya terdapat lahan gambut seluas 8586 kilometer persegi. Artinya 57 persennya adalah gambut terdapat 21 persennya gambut dalam.
Kemudian Bupati Alfedri juga menjelaskan kabupaten Siak memiliki kawasan hutan cukup luas, ada hutang konservasi seperti Taman Nasional Danau Zamrud. Ini merupakan Danau Rawa terluas di Indonesia, ada hutan industri dan hutan masyarakat.
Selanjutnya Cagar Alam Giam Siak Biosfer dan Hutan Tahura. Sejalan dengan itu pengembangan lahan gambut di Indonesia, dalam upaya mendorong pertumbuhan rendah karbon (Low Carbon Development Indonesia) Siak masuk ke dalam salah satu kelompok kabupaten yang mendorong kinerja daerah.
“Saat ini, beberapa kabupaten berupaya untuk memenuhi kriteria yang ada pada kerangka kinerja daerah yang bertujuan untuk mengukur komitmen dan kinerja daerah dengan beragam indikator sesuai dengan prioritas kabupaten. Contoh, Siak saat ini sudah menjalankan community enterprise, community-based training, dan lain sebagainya," ungkapnya.