Tingkatkan Hosting Sekarang

Iklan

Mobile recent

Seminar Pendidikan Nasional, Dr Karmila Sari: Adab Pondasi Ilmu, Kunci Kemajuan Pendidikan

Metronews1
Selasa, 03 Juni 2025, Juni 03, 2025 WIB Last Updated 2025-06-02T18:11:06Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

 


Dr Karmila Sari, S.Kom, M.M, pada seminar pendidikan nasional yang bertajuk 'Pendidikan Yang Berkarakter Berlandaskan Adab dan Ilmu', di Ballroom Arafah Lt. 4 Az Zuhra Pusat, Senin (02/06/2025).


Pekanbaru, metronews1.com- Anggota Komisi X DPR RI, menekankan pentingnya kolaborasi dalam menciptakan generasi emas. Hal itu terlihat filosofi di balik tarian Saman yang menunjukkan kekompakan dan kerja sama tim. Menurutnya, hal ini tidak hanya berlaku dalam seni, tetapi juga dalam kehidupan sekolah dan bernegara.

"Satu aja yang salah, bagus enggak performnya? Nah di situlah bahwa juga dari situ juga bisa kita lihat falsafahnya," ujar Dr Hj Karmila Sari, SKom, MM, pada seminar pendidikan nasional dan silaturahmi bersama anggota Komisi X DPR RI, yang bertajuk 'Pendidikan Yang Berkarakter Berlandaskan Adab dan Ilmu', di ballroom Arafah Lt. 4 Az Zuhra Pusat, Senin (02/06/2025).

Sebagai orang Riau pertama yang duduk di Komisi X DPR RI dari dapil Riau 1. Dr Karmila menegaskan komitmennya untuk mengatasi masalah putus sekolah dan memperluas kesempatan pendidikan tinggi bagi generasi muda. Ia mengajak semua pihak untuk bersinergi dan berkolaborasi, tidak hanya untuk sekolah negeri, tetapi juga swasta.

"Tanpa swasta akan sulit rasanya untuk bisa meningkatkan generasi emas," katanya. Generasi emas yang dimaksud adalah generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki adab dan moral yang kuat, tambahnya.

Filosofi mendahulukan adab sebelum ilmu menjadi fondasi utama dalam mendidik generasi penerus. Karmila percaya bahwa dengan landasan adab yang kokoh, ilmu akan lebih mudah diserap dan memberikan manfaat yang lebih besar.

"Sebagai siswa dan mahasiswa untuk terus belajar dan berani bermimpi, karena suatu saat salah satu dari mereka bisa menjadi anggota DPR RI," ajaknya.

Senada, CEO Az-Zuhra Group, Muliyadi Syamsuar, SPd, menceritakan perjalanan Az-Zuhra yang berawal dari niat untuk menghadirkan "standar baru pendidikan Islam." Az-Zuhra, yang berarti "bintang yang cemerlang," berkomitmen menyediakan pendidikan Islam berkualitas dengan biaya terjangkau.

"Ada sebuah niat yang luar biasa di situ menjadi pembeda dari pendidikan-pendidikan Islam yang ada pada saat itu," jelas Muliyadi.

Berdiri sejak tahun 2009, Az-Zuhra Group telah berkembang pesat. Dengan 20 sekolah di berbagai lokasi dan lebih dari 5.000 siswa dan mahasiswa, Az-Zuhra tidak hanya fokus pada pendidikan formal, tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial.

Selain itu, program beasiswa dari Bukhari International University yang memungkinkan siswa Az-Zuhra melanjutkan pendidikan S1 secara gratis dan S2 dengan biaya terjangkau. Keunikan lain dari Az-Zuhra adalah perbedaan biaya SPP antar siswa, namun tanpa ada perbedaan perlakuan.

"Tidak ada satu pun yang tahu mereka kalau SPP mereka berbeda dan tidak ada perbedaan perlakuan," ungkapnya. (*)




Komentar

Tampilkan

Terkini