Pekanbaru, metronews1.com - Dengan Semakin Meningkatnya penyebaran penyakit HIV/AIDS khususnya di kota Pekanbaru dan Riau yang menurut rilis terkini sudah menyentuh angka 8 ribu.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Riau per Oktober 2022, jumlah kasus Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Bumi Lancang Kuning mencapai 8.034 kasus.(08/01/23).
Kasus tertinggi terdapat di Kota Pekanbaru, yakni 4.730 orang terinfeksi. Kemudian disusul Bengkalis berjumlah 721 kasus.
Sementara kasus terendah berada di Kuansing, yakni 81 kasus.
Terkait tingginya angka penularan HIV/AIDS ini, Ketua Ikatan Pemuda Indonesia(IPI) Kecamatan Kulim Ian Banjar mengingatkan anak muda harus waspada dan bisa menjaga diri agar terhindar dari virus mematikan itu.
Katanya, penyakit ini dapat merusak masa depan dan impian para pemuda.
"Penyebaran HIV/AIDS sangat luar biasa, kalau kita tidak waspada dan tidak hati-hati, maka akan terjerumus," kata Ian Banjar.
Ian Banjar juga mengingatkan bahwa di Kecamatan Kulim sangat banyak terdapat panti pijat yang mulai menjamur dan sangat berpotensi menjadi sumber penyakit HIV/AIDS karena diduga melakukan praktek Prostitusi dan meminta aparat terkait bisa menyikapi hal ini khusus kepada PJ Walikota Pekanbaru.
"Saya harapkan juga ada perhatian dari Camat Kulim dan Lurah dimana panti pijat itu berada di Kelurahan Kulim dan Sialangrampai, agar bisa mengantisipasi hal tersebut maka kita semua jangan menutup mata dengan persoalan panti pijat ini, Pantauan saya ada sekitar 21 panti pijat yang ada di kecamatan Kulim, Jangan sampai Kulim menjadi Cluster penyebaran penyakit HIV/AIDS tersebut" tutup Ian Banjar tegas.(rid)