masukkan script iklan disini
Barusan jumpa dengan pemilik saham PT SSL. Sosoknya sudah tak asing lagi di dunia bisnis akasia. Dialah kabarnya penanggungjawab perusahaan suplier untuk salah satu perusahaan konsesi (HTI) terbesar di Riau.
Pertemuan yang awalnya untuk negosiasi damai kedua belah pihak (rakyat Siak dan PT.SSL), hanya mampu bertahan sekitar 10 menit. Kami saling membentak. Manusia sombong itu akhirnya keluar ruangan. Dikiranya mungkin semua bisa dibeli termasuk harga diri pemimpin dari Negeri bermarwah.
Hey, Siak Negeri BERTUAN...!!!
Kami juga punya marwah.
Dengan kejadian ini, sepertinya jalan damai yang kami perjuangkan selama dua bulan terakhir, mentok pada kesombongan pemilik saham yang entah belajar etika dari mana. Petinggi perusahaan PT SSL yang menemui saya sepertinya tak punya tata krama dan mungkin tak paham sopan santun adab di Negeri Melayu. Hal ini juga sudah sampaikan ke Datuk Arfan selaku LAMR Kabupaten Siak, insyaAllah minggu depan kronologis kejadian akan kami sampaikan.
Bismillah, apapun yang terjadi kita harus terus berjuang. Setelah proses negosiasi yang berlarut-larut dan tak berujung, saatnya kita istiqomah memperjuangkan agar ijin PT SSL bisa diaddendum agar konflik tidak meluas di Tumang dan sekitarnya, bahkan kami akan meminta pertimbangan para pihak mengusulkan agar ijin PT SSL dicabut saja oleh Menteri Kehutanan karena rasanya sejak awal berdiri hanya mendatangkan mudharat untuk Negeri Siak. Tak terhitung sudah anak Negeri harus di penjara karena berkonflik dengan perusahaan angkuh ini.
