masukkan script iklan disini
Metronews1- Sejumlah Warga Jayapura,Kecamatan Bungaraya mengaku Engan datang Ke TPS untuk Mencoblos Ulang,karena mereka pada Pemilu tanggal 27 kemarin mengaku sudah memberikan Hak suaranya ke TPS 03 tersebut.
Tidak hanya Warga Jayapura,Warga Buantan Besar,Kecamatan Siak,juga Engan datang ke TPS untuk Mencoblos ulang
Kami kemarin sudah mencoblos,kenapa di suruh coblos lagi,apa masalahnya,kami dari masyarakat tidak ada buat curang . Kata salah seorang warga Buantan besar kepada media yang tidak mau di sebut namannya.
Menurutnya,surah aja warga yang tidak memilih pada tanggal 27 lalu itu, mereka memilih Bupati dan wakil Bupati Siak.kenapa kami sudah mencoblos di suruh memilih lagi,kami tidak maulah.kata dia kepada wartawan Rabu.
Pantauan wartawan di lapangan,Dugaan politik uang dalam pemilihan Ulang Bupati Siak bisa berdampak besar pada partisipasi pemilih dan kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi.
Jika benar ada pembagian uang melalui aplikasi Dana hingga Rp 1 juta per warga, maka ini merupakan bentuk pelanggaran serius dalam pemilu .
Isu yang di dapat awak media di lapangan menjelang PSU di adakan, beredar adanya isu di masyarakat sebagian warga enggan untuk datang ke TPS memilih .
Karna merasa kecewa, di duga adanya warga mendapatkan bagian dari informasi tersebut dan ada juga warga yang menilainya tidak perlu pemilihan ulang karena mereka sudah memilih sebelumnya.
Isu yang terjadi ini beredar di Kampung Jaya Pura jelang PSU nanti pada tanggal 22 Maret , di Kecamatan Bungaraya,Rabu 5/3/2025
" Malas lah datang ke TPS orang dapat saya tak dapat lebih baik dirumah atau ke sawah " ujar salah warga yg tak menyebutkan namanya
Jika dugaan ini benar, lembaga pengawas pemilu seperti Bawaslu harus segera turun tangan untuk mengusut kasus ini.
Politik uang yang merusak demokrasi karena membuat pemilih bukan berdasarkan visi dan misi calon, melainkan karena iming-iming materi.(Komar)