SIAK - Perkumpulan Pelestari Adat Budaya Kesultanan Siak Sri Indrapura ambil sikap terkait polemik Sejarah Syarifah Sembilan yang sudah menjadi permasalahan yang serius untuk ditanggapi dan siap untuk melakukan penuntutan atas prnghinaan yang di lakukan oleh oknum Pemerintah Kabupaten Siak itu.
Untuk Membuktikan Syarifah sembilan itu tim LAM Siak bersama rekan rekan lain melakukan pengajian hingga ke Kabupaten Bengkalis.
Mengutip dari pemberitaan dan sudah menjadi buah bibir dikalangan masyarakat Siak Tengku Nazir bin Tengku Zainur Rasyid bin Tengku Daud mengecam keras dengan pernyataan pihak yang mencatut nama Syarifah Sembilan sebagai bagian dari sejarah kerajaan siak apalagi menyebut syarifah ini sebagai penari penghibur dikapal portugis dengan menari zapin.
Sesuai dengan pernyatan dalam pemberitaan dibebarapa media online saat itu, Camat Sungai Apit menyatakan,
1.Syarifah sembilan berperang melawan kapal portugis pada zaman raja kecik,
2.Syarifah masuk kekapal portugis dengan cara menari zapin sebagai penghibur.
3.Dan juga Syarifah Sembilan adalah bagian dari kerajaan sejarah kerajaan siak.
Ini sejarah apa?ini fitnah sejarah yang sangat menyakitkan. tuturnya,jangan membuat sejarah yang tidak sesuai dengan fakta. Apalagi tidak ada bukti yang kuat yang bisa dipertanggung jawabkan.
Yang namanya sejarah butuh kajian,bukan berhayal,sejarah jangan dibuat main-main, Saya (tengku nazir) akan menyurati pihak-pihak terkait yang bertanggung jawab prihal permasalahan ini agar disegera untuk diselesaikan, jangan penyimpangan sejarah ini terus berlarut larut apalagi ini berkaitan dengan zuriat Kesultanan Siak.
Hal ini sudah menjadi permasalahan yang sangat perlu diluruskan karna sudah menyakut dan menyentuh sensitifitas Marwah Kemelayuan yang selama ini kita jaga.
Melayu itu islam, tidak mungkin Syarifah zuriat rasullallh disebut sebut sebagai seorang penari zapin,apa lagi sampai menghibur tentara portugis,itu juga sangat menyakiti dan menghina seluruh zuriat kami.
Ini akan menjadi Aib yang sangat tidak disukai dan tidak akan mungkin menjadi satu catatan sejarah apa fakta dan bukti bukti yang menyebutkan prihal tersebut??? jelasnya.
Sekali lagi kami atas nama zuriat Perkumpulan Pelestari Adat Budaya Kesultanan Siak Sri Indrapura, mengecam dengan keras agar pihak yang terkait agar bisa menyelesaikan persoalan ini dengan cepat dan mencabut pernyataan yang menyebutkan syarifah Sembilan bagian dari Sejarah Kerajaan Siak.
Dan meminta pihak yang sudah menfitnah sejarah ini untuk meminta maaf dan mengklarifikasi permintaan maaf kepada seluruh masyarakat siak dan kepada ahlulbayit kesultanan siak,dan lakukan upacara adat pembersihan marwah,sesuai dengan ungkapan petua dahulu,dimana marwah dilapah disitu darah ditumpah.
Dan kalau persoalan ini tidak ditanggapi dengan serius maka kami akan mengambil langkah-langkah selanjutnya. Pungkasnya dengan keras.